Selasa, 03 Februari 2009

Protap: Warga Tapanuli Tidak Terhempang Lagi

Pematangsiantar (SIB)
Ketua Umum PGI (Persekutuan-gereja Indonesia) wilayah Sumatera Utara Pdt WTP Simarmata MA melalui telepon, Senin (2/2) mengharapkan agar DPRD Sumut segera memparipurnakan pengesahan Propinsi Tapanuli (Protap).
Ketua DPRDSU Drs H Azis Angkat MSP didampingi para Wakil Ketua DPRSU telah mengungkapkan bahwa pimpinan dewan telah sepakat/setuju jadual paripurna DPRSU pembahasan Protap diadakan 4 Februari 2009 kepada Panitia Pemrakarsa Pembentukan Protap dipimpin Ir GM Chandra Panggabean. Kiranya jadual yang sudah disepakati pimpinan dewan agar dilanjutkan. Kalau tidak dilanjutkan hal itu berarti DPRDSU mau “main-main” dengan jadual yang telah ditetapkan oleh Pimpinan DPRDSU. Tidak jadinya rapat paripurna DPRDSU untuk pembahasan Protap 4 Februari 2009 mengakibatkan masyarakat menjadi heran dan penuh tanda tanya apa yang terjadi sebenarnya. Mengapa rapat paripurna yang sudah dijadualkan Pimpinan DPRDSU tidak jadi dilaksanakan.
Karena perjuangan pembentukan Protap (Propinsi Tapanuli) oleh rakyat adalah aspirasi masyarakat mengingat ketertinggalan Tapanuli di segala bidang, padahal potensi Tapanuli sebenarnya sangat besar, memiliki SDM (Sumber Daya Manusia) yang kreatif dan dinamis, maka sebenarnya Tapanuli harus makmur dan sejahtera. Tapi, kenyataan, kata WTP Simarmata, rakyat Tapanuli sangat miskin di tengah alam yang sangat kaya. Kalau SDA (Sumber Daya Alam) dan SDM (Sumber Daya Manusia) dikelola dengan baik, pertanian dan pariwisata dimanfaatkan/dibenahi sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat, belum lagi kekayaan alam Pulau Samosir dan Danau Toba yang tidak ada tandingannya di dunia, ditambah lagi pegunungan dan dataran tinggi yang indah, diyakini Tapanuli tidak daerah yang tertinggal.
Tetapi, DPRDSU sepertinya tidak menginginkan rakyat Tapanuli makmur, sejahtera untuk menikmati kehidupan yang lebih bermartabat dan manusiawi, karena hingga sekarang masih terus menunda-nunda melahirkan keputusan memberikan rekomendasi pembentukan Protap. Untuk itu, masalah penundaan atau tidak jadinya rapat paripurna DPRDSU pembahasan Protap harus segera diatasi dengan segera melaksanakan rapat paripurna untuk pembahasan persetujuan Protap. Sebab, semangat dan kerinduan warga Tapanuli tidak terhempang lagi, bahkan arus deras memperjuangkan pembentukan Protap itu akan mendobrak setiap penghalang yang dianggap berusaha menghalang-halangi pembentukan Protap.
Atas dasar itulah kiranya Ketua DPRDSU dan para anggota dewan yang terhormat agar menangkap aspirasi masyarakat Tapanuli dengan segera rapat paripurna dan Ketua DPRDSU memiliki wibawa dan wewenang untuk itu. Sementara kepada Ketua Panitia Pembentukan Protap Ir GM Chandar Panggabean dan seluruh unsur pengurus tetap “onward never retreat” artinya maju terus pantang mundur, tidak ada kekuatan yang bisa menghempang keinginan masyarakat terbentuknya Protap. Sebab, yang diperjuangkan adalah kemakmuran dan kesejahteraan rakyat “Rakyat Tapanuli tentu tidak mau miskin terus”, kata Pdt WTP Simarmata.
Kalau DPRDSU tidak lagi mau mendengar dan menampung aspirasi rakyat Tapanuli, siapa lagi yang mendengar jeritan hati nurani masyarakat. Kita berharap agar Protap segera terbentuk/terwujud/terealisasi dalam tahun ini. Karena hanya dengan cara ini perbaikan taraf hidup warga Tapanuli bisa terwujud. Ketidaksabaran warga Tapanuli bisa “meledak”, untuk itu diharapkan/diimbau agar DPRDSU segera melaksanakan rapat paripurna DPRDSU untuk pembahasan pembentukan Protap, karena perjuangan rakyat sudah berjalan lebih kurang 7 tahun tapi hingga sekarang DPRDSU belum memberikan rekomendasi.
Terwujudnya pembentukan Protap, tujuan inilah yang ada di hati sanubari warga Tapanuli dan kalau tujuan ini terhalang oleh DPRDSU, maka tidak terjabarkan betapa tersinggungnya perasaan warga Tapanuli yang sudah lama merindukan/mendambakan terwujudnya Protap demi meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok tertentu, tegas Pdt WTP Simarmata. (S1/k)

0 komentar: