Selasa, 13 Januari 2009

DR GM Panggabean: Kita Harus Bisa Setangguh Yesus

Medan (SIB)
Sebelum Gubsu menyampaikan kata sambutan, lebih dulu DR GM Panggabean mengucapkan pidato Natal, pada perayaan Natal Bersama Umat Kristen Sumatera Utara di Silangit Siborongborong yang berlangsung sangat meriah, Sabtu 27/12-08.
Di hadapan 50 ribu lebih massa peserta perayaan Natal, Pak GM berkata: “Puji Tuhan, ternyata Natal Sumut yang kedua ini tidak kalah meriah dari Natal Sumut pertama yang diselenggarakan di Stadion Teladan Medan tahun 2007 yang lalu”.
“Natal Sumut pertama, kita adakan di kota Medan, dan puluhan ribu orang datang berbondong-bondong dari desa”.
“Natal Sumut kedua ini, kita adakan di desa dan puluhan ribu orang datang berbondong-bondong dari kota. Sungguh menakjubkan”, kata Pak GM.
Perayaan Natal Bersama Umat Kristen Sumut yang kedua ini, menurut Pak GM,malah mempunyai kelebihan tersendiri. Yaitu adanya teleconference Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono dengan Gubsu dan peserta Natal di Silangit.
“Lihatlah Sdra-Sdra, jika kita bersatu di hadapan Tuhan, berbagai rezeki, anugerah, bahkan mujizat-mujizat pun bisa datang kepada kita”, kata Pak GM.
Pak GM mengajak, agar Natal kita jadikan sumber kekuatan kita, untuk membuat kebaikan, damai dan kemajuan di Sum. Utara.
Dalam pidatonya Pak GM juga menyinggung Propinsi Tapanuli, yang sayang, belum juga terwujud. Gubsu H Syamsul Arifin SE sudah meneken rekomendasi pada bulan lalu, tapi DPRDSU belum, dan ini yang menjadi kendala.
“Sulit dipahami, apa untung mereka (DPRDSU itu) kalau rakyat Tapanuli miskin terus”, kecam Pak GM.
Dia pun mengingatkan, sudah 108 tahun umur kekristenan di Tapanuli, tapi baru hari inilah pertama kali di sini pernah diadakan pesta perayaan Natal bersama Umat Kristen se Sum.Utara yang diikuti berbagai denominasi Gereja.
“Terbukti kita bisa melakukannya!”
“Terbukti kita bisa bersatu!”
“Terbukti kita bisa bekerjasama!” seru Pak GM bersemangat.
“Maka omongkosong, kalau selama ini dikatakan, orang Batak atau orang Kristen tidak bisa bersatu”, tandas Pak GM.
Lebih lanjut Pak GM berkata: “Untuk dapat membangun Daerah Tapanuli ini, saya berpendapat, kita sangat membutuhkan Tuhan, Sdra-Sdra”.
“Mungkin ada yang bertanya, apa urusan Tuhan dengan pembangunan kesejahteraan daerah?” tanya Pak GM yang dijawabnya sendiri: ,,Saya kira ada. Bacalah Mazmur 147. Di sana disebutkan: Megahkanlah Tuhan dan pujilah Allahmu. Sebab Ia akan memberkati anak-anakmu dan memberikan kesejahteraan kepada daerahmu”.
Di bagian akhir pidato Natalnya, Pak GM mengatakan, sekarang kita telah menerima terang Natal. Marilah bersukacita. Bergembiralah. Berdoa dan teruslah berjuang! Lupakan segala derita dan kesusahan. Mari kita ciptakan damai di bumi, dimulai dari semua rumah tangga, dan di semua gereja, dan membersihkan segala noda yang ada.
“Saya percaya, Tuhan tidak akan meninggalkan umat Kristen di Indonesia ini, asal kita pun tidak meninggalkan-Nya, dan tetap percaya akan kuat kuasa Allah yang Mahakuasa”, kata Pak GM.
Pak GM berseru, kita harus bisa setangguh Yesus, dalam menjalani tahun 2009, baik dalam menghadapi krisis finansial global, maupun memperjuangkan terbentuknya Propinsi Tapanuli. Dengan Tuhan Yesus harapan selalu ada!
Pak GM juga mengharap, semoga Desa Silangit Siborongborong tempat perayaan Natal Sumut 2008 ini, yang letaknya dekat dengan langit, diberkati oleh Tuhan, desa ini kelak bisa terwujud menjadi ibukota Propinsi Tapanuli. (Isi lengkap pidato Natal Pak GM tersebut, dimuat di halaman 13).
DUA KALI SUKSES
Telah diberitakan, acara umum kata-kata sambutan ini, diadakan setelah selesai kebaktian Natal yang dilayani 3 Ephorus, 2 Bishop, Uskup Agung dan puluhan Pendeta Pimpinan-pimpinan Gereja baik level nasional maupun level lokal daerah Sumut.
Acara umum ini, diisi dengan penyambutan rombongan Gubernur Sum.Utara, Kapoldasu, Pangdam I/BB, Pimpinan DPRDSU, para anggota DPR/DPD, para Bupati/Walikota dan undangan lainnya, disusul dengan prosesi dan pagelaran budaya 9 multi etnis di Sum-Utara.
Kata-kata sambutan berturut-turut:
1. Laporan Ketua Umum Panitia: Ir GM Chandra Panggabean.
2. Ketua Umum FKKGSU: Pdt WTP Simarmata MA.
3. Bupati Tap. Utara: Torang L. Tobing.
4. Ketua Dewan Penasehat : DR GM Panggabean
5. Gubernur Sum.Utara : H Syamsul Arifin SE.
Ketua Umum Panitia Ir GM Ghandra Panggabean dalam laporannya mengatakan, Perayaan Natal Bersama Umat Kristen Sum.Utara 2008 yang kedua ini, mendapat dukungan penuh dari semua pimpinan Gereja-Gereja di Sum.Utara. Juga Bapak Gubsu, Kapoldasu, Pangdam I/BB dan Pimpinan DPRDSU memberi dukungan, sehingga acara perayaan ini dapat terlaksana dengan baik.
Duapuluh dari 28 Kabupaten/Kota telah mengirim “kontingennya” ke acara ini, yang difasilitasi para Bupati/Walikota yang bersangkutan. Bahkan ada rombongan dari Kabupaten yang jauh, seperti Langkat, Labuhanbatu dll. Selainnya datang berupa rombongan-rombongan dari Gereja-Gereja dari 28 kabupaten/kota di Sumut.
Pada perayaan Natal ini, ada juga pencanangan penanaman sejuta pohon oleh Gubsu, para pejabat daerah, para pimpinan Gereja dan tokoh masyarakat.
Juga ada pemberian cendramata, mengulosi para undangan utama. Sedang para penyanyi yang tampil secara bergantian mengisi acara hiburan, masing-masing Amsisi 2000 dengan personel Iran Ambarita - Tua Dorens Situmorang, Trio Lasidos (Bhuntora Situmorang, Jack Marpaung, Hilman Padang), Maria br Pasaribu (juara Mamamia Indosiar 2008), Trio Nauli Sister, Dewi Marpaung, Rita Butar-butar dan Roris Band asal Medan sebagai Band pengiring, serta Lamhot Sihombing dosen Unimed yang juga bertindak sebagai MC.
Yang istimewa, menurut Ir Chandra, akan ada teleconference antara Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono dengan peserta Natal Sumut di Silangit, di mana Presiden akan berbicara dalam bahasa Batak dengan Gubsu H Syamsul Arifin SE.
Chandra juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Polri dan TNI yang telah memback-up penuh keamanan, juga diucapkannya terimakasih kepada Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli, yang telah menyediakan lahan kampusnya dijadikan tempat perayaan.
Seperti diketahui, Ir GM Chandra Panggabean sebagai Ketua Umum dan Pdt Dr Elim Simamora sebagai Sekum, dan kawan-kawannya, yang umumnya adalah orang-orang muda, telah dua kali dipercayakan menyelenggarakan Perayaan Natal Bersama Umat Kristen Sum.Utara, dan dua kali itu sukses.
Wartawan SIB melaporkan, acara perayaan Natal ini banyak mendapat pujian, misalnya lagu “Malam Kudus” dinyanyikan menggunakan 8 bahasa masing-masing Indonesia, Batak Toba, Simalungun, Karo, Angkola, Nias, Pakpak dan bahasa Inggris yang mengiringi penyalaan lilin.
BUMI SILANGIT CATAT SEJARAH
Ketum FKKGSU Pdt WTP Simarmata MA, dalam sambutannya mengatakan, bumi Silangit, Siborongborong, tepatnya kampus Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli (UNITA) telah mencatat sejarah dalam pergerakan Oikumene di Sumut.
Melalui Natal ini, kata dia, kita memahami bahwa Yesus Kristus datang ke dunia ini membawa damai bagi seluruh umat manusia. Melalui kelahirannya, Yesus datang mendamaikan manusia dengan Tuhan dan manusia dan sesamanya. “Tema Natal ini dapat menjadi petunjuk dan pedoman dalam kehidupan kita, berbangsa dan bermasyarakat, khususnya bagi mereka yang mementingkan diri sendiri dan kelompoknya”, kata dia.
Dikatakannya, selama ini kita telah tinggal dalam rumah bersama yakni, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam kerukunan, kedamaian dengan semangat persaudaraan. Namun, menurut dia, akhir-akhir ini “rumah” kita itu sepertinya dipenuhi dengan berbagai ketegangan bahkan krisis keberadaan negara sebagai rumah bersama tidak lagi dipahami dengan baik oleh sebagian warga. Berbagai benturan antar kelompok dalam masyarakat membuat sebagian warga tidak lagi menikmati hidup damai dan rukun. Berbagai kelompok tertentu berusaha menunjukkan kekuatan mereka di hadapan kelompok lain.
“Syukurlah di Sumatera Utara hal seperti itu belum terjadi dan tidak akan terjadi karena kita sedang dipimpin oleh seorang gubernur yaitu Bapak Syamsul Arifin, sahabat semua suku yang memahami dan menghargai kemajemukan”, ujar dia.
Pdt Simarmata berharap, ke depan segenap lapisan masyarakat akan makin mampu melihat perbedaan dengan cerdas bahwa kita sebagai bangsa diciptakan Tuhan berbeda karenanya tidak sama tetapi perbedaan itu adalah kekayaan bukan menjadi sumber konflik. “Adalah menjadi tugas kita bersama untuk menciptakan rasa aman dan damai bagi segenap warga bangsa kita tanpa membedakan suku, agama, ras dan affiliasi politik dan organisasi dan itulah Indonesia yang kita cita-citakan”, kata dia.
Dengan rasa aman dan damai itu, lanjut dia, warga masyarakat dapat menjalin relasi dengan warga masyarakat lainnya tanpa merasa tertekan, terancam dan dikucilkan. “Berbagai persoalan dapat diatasi melalui dialog untuk mencapai hidup damai dengan semua orang sehingga tidak akan ada kelompok yang main hakim sendiri atas kelompok lain”, tambahnya.
Melalui perayaan Natal itu, Pdt Simarmata mengajak kita mengalahkan kejahatan dengan kebaikan dan menghindari segala bentuk kekerasan. “Adalah menjadi tugas kita bersama untuk berusaha agar tidak ada ruang di mana kejahatan merajalela. Marilah kita bersatu padu menghadapi tantangan besar di depan yaitu, kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup dan krisis ekonomi global. Menghadapinya adalah dengan bekerja keras dan hemat”, ajak dia.
Pada kesempatan itu, Pdt Simarmata juga menyampaikan terimakasih kepada Gubsu Syamsul Arifin SE, yang berkenan mencanangkan penanaman sejuta pohon bersama para pimpinan gereja.
BERSYUKUR
Bupati Taput Torang Lumban Tobing dalam kata sambutannya mengharapkan, perayaan Natal ini dapat menjadi momentum bagi kesatuan dan persatuan umat Kristiani khususnya dan masyarakat Sumatera Utara.
Ia juga berharap, seluruh umat Kristiani di Sumut dapat menjadi garam dan terang dunia sebagai pembawa kedamaian dan suka cita demi kemuliaan nama Tuhan serta menghayati misi Kristiani yang kita emban. “Kita bersyukur karena bona pasogit Tapanuli Utara yang memiliki beragam etnis, agama dan budaya tetap dalam suasana kondusif, aman, damai dan kerukunan umat beragama terjalin dengan baik sehingga persatuan dan kesatuan semakin kokoh”, kata dia.
Bupati juga menyampaikan terimakasih kepada DR GM Panggabean yang tetap memberikan perhatiannya dalam pembangunan di Taput dan Sumut, terutama dalam meningkatkan SDM melalui sektor pendidikan dengan dibangunnya UNITA di bumi Silangit, Siborongborong dan telah menjadi kebanggaan masyarakat Taput sekaligus sebagai aset bangsa. (Tim/R1/c)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Walaupun krisis global mengguncang kondisi perekenomian, khusunya Usaha Kecil Mengengah bahkan sampai kurangnya demand untuk berbagai sektor Industri, Tapi saya saya takkan goyah sebab aku percaya (Mazmur 23:1-2) "Tuhan adalah Gembalaku takkan kekurangan aku, Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,ia membimbing aku ke air yang tenang.

http://www.lintongnababan.wordpress.com

Anonim mengatakan...

Berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah TUHAN dan suku bangsa yang dipilih-Nya menjadi milik-Nya sendiri. Sebab allah bangsa-bangsa ialah berhala-berhala.

Horas...Mejuah-juah..