Minggu, 30 November 2008

Sesalkan dan Merasa Ngeri Atas Perbuatan Guru di Tapteng Memaksa Muridnya Melakukan Oral Sek

Pematangsiantar (SIB)

Ketua Umum PGI (Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia) Wilayah Sumut Pdt Willem TP Simarmata MA di Pematangsiantar, Kamis (20/11) mengatakan, sangat menyesalkan dan merasa prihatin atas ulah bejad Erwin Ronaldo, guru di Tapanuli Tengah, Sumut yang diduga memaksa murid perempuan yang berada dalam asuhannya melakukan oral seks di depan kelas.
Hal itu disampaikan menanggapi pemberitaan SIB, Kamis (20/11) berjudul “Oral seks guru di Tapteng, Mendiknas dan Menag akan dipanggil DPR”. Tegasnya, tindakan/perbuatan guru yang diduga melakukan oral seks dengan memaksa muridnya yang masih di bawah umur sudah jelas melanggar hukum dan tata susila serta nilai-nilai moral, apalagi nilai agama.
Karenanya, menurutnya Bupati Tapteng sebagai kepala daerah harus bertindak secepatnya untuk menindaklanjutinya supaya tidak semakin banyak tanggapan yang berbeda tentang hal itu. Untuk itu pembinaan terhadap guru harus terus dilakukan, sebab tugas dari guru tidak saja mewariskan ilmu pengetahuan tapi juga budi pekerti moral dan perilaku yang baik.
Sebab, ternyata si guru yang diduga memaksa muridnya melakukan oral seks, sudah tidak mewariskan yang baik kepada anak-anak didiknya, bahkan sudah memberikan contoh yang tak baik dengan merusak masa depan anak-anak (muridnya). Karenanya, sebagai seorang pendeta dan ketua umum PGI Wilayah Sumut, patut sangat menyesalkan perbuatan guru yang diduga memaksa muridnya di depan kelas untuk melakukan oral seks. Tegasnya, setelah membaca beritanya di koran, terus merasa ngeri atas peristiwa tersebut.
Dikatakan, sanksi atau hukuman apa yang nantinya dijatuhkan kepada oknum pelaku, tentu ada undang-undang dan kode etik yang mengatur tentang hal itu dan hal itu sebaiknya kita serahkan saja kepada aparat penegak hukum.
Dikatakan, kita juga menyampaikan terimakasih atas sikap keluarga korban yang sudah mengadukan peristiwa kepada polisi, karena hal itu merupakan suatu tindakan yang sangat tepat dan biarlah aparat kepolisian yang mengusutnya hingga tuntas, kata Pdt WTP Simarmata MA. (S1/c)

Pdt MD Wakkary: Natal Punya Kekuatan Luar Biasa Mempersatukan Perbedaan Umat

Medan (SIB)

Panitia Pelaksana Natal Umat Kristiani Sumut 2008 dilantik Ketua Forum Komunikasi dan Konsultasi Gerejawi Sumatera Utara (FKKGSU) Pdt WTP Simarmata, MA di Grand Liberty Club, Sabtu (8/11). Pelantikan itu dilakukan sederhana dihadiri sejumlah pimpinan gereja dari beberapa denominasi gereja, tokoh-tokoh umat Kristen lintas profesi, parpol dan ormas.
Kepengurusan inti panitia Natal tahun 2008 dipimpin Ketua Umum Ir GM Chandra Panggabean, Sekum Pdt Dr Elim Simamora, MTh dan Bendahara Ir Mangantar Tambunan dikukuhkan dengan SK Nomor: 09/SKep/FKKGSU/XI/2008.
Ketua Umum FKKGSU Pdt WTP Simarmata, MA saat melantik panitia mengatakan, untuk pelaksanaan tahun 2008 dipercayakan kembali kepada Ir GM Chandra Panggabean dan kawan-kawan, karena pelaksanaan Natal tahun 2007 lalu dinilai cukup sukses mempersatukan seluruh pimpinan gereja dan seluruh unsur umat Kristiani baik tokoh politik lintas partai politik, pengusaha, aparatur pemerintah dan swasta maupun masyarakat di seluruh Kabupaten/Kota Sumatera Utara.
Natal Umat Kristiani Sumut yang kedua tahun ini katanya akan dilaksanakan di Desa Silangit, Siborong-borong Tapanuli Utara, tanggal 27 Desember 2008 dengan thema Hiduplah Dalam Damai Sejahtera dengan Semua Orang. Meski dilaksanakan di daerah kecil namun diharapkan sukacita Natal, kedamaian serta semangat kebersamaan umat Kristiani bisa dibangun dan digaungkan ke seluruh daerah di Sumut maupun Indonesia.
Para pimpinan gereja lintas denominasi dan aliran di Sumut yang tergabung dalam FKKGSU, kata Simarmata melihat situasi sosial, politik dan ekonomi di tahun 2008 ini membuat tantangan dan kendala lebih berat dibanding tahun 2007. Namun ia berharap dengan kepengurusan panitia yang memberi hati, jiwa, tenaga dan pikirannya untuk kemuliaan Tuhan, maka kendala-kendala itu akan bisa dihadapi dengan baik apabila seluruh ide dan pendapat dipersatukan dan seluruh pimpinan gereja akan siap memberi dukungan.
Acara pelantikan diawali kebaktian singkat yang dibawakan Pdt HJ Hutauruk, STh dengan pengkotbah Pdt DR MD Wakkary dan doa penutup Bishop GPP Pdt DR JH Manurung,MMin.
Dalam kotbahnya yang singkat namun bernas Pdt MD Wakkary kembali mengingatkan kepada seluruh umat Kristiani dan khusus panitia bahwa Natal itu punya kekuatan luar biasa untuk mempersatukan segala perbedaan umat. “Melalui Natal kita tunjukkan bagaimana segala elemen dan unsur jemaat Kristen yang ada di Sumut menjadi satu. Kita harus tunjukkan pada Natal ini bahwa kita itu semuanya satu tujuan memuliakan nama Tuhan Yesus Kristus,” katanya.
Power Of Christmas
MD Wakkary lebih lanjut menjelaskan, Natal itu membawa kabar baik dan sukacita kepada seluruh umat tentang Yesus Kristus. Di dunia informasi melalui media ada istilah good news is a bad news artinya kabar baik bisa saja tidak baik bagi orang lain.
Dewasa ini katanya di media-media begitu banyak berita-berita yang mencemaskan atau bad news bagi semua orang seperti goncangan ekonomi, sosial politik hingga bencana alam. Karena dunia sekarang ini unpredictable atau situasi yang tidak terduga karena banyak peristiwa-peristiwa yang mengagetkan semua pihak seperti goncangan politik, ekonomi hingga bencana akibat kejadian alam. “Tapi Natal itu selalu datang membawa kabar baik atau good news, gospel bagi seluruh umat di dunia. Panitia pun harus bisa membawa kabar baik tentang kelahiran Kristus,” katanya.
Panitia lanjut Wakkary, harus rela berkorban tenaga, pikiran, waktu dan materi dengan perasaan sukacita sehingga panitia bisa menjadi awal dari cerminan kesuksesan kabar baik itu sehingga membawa sukacita bagi umat Kristiani di Sumut. Ia pun mengingatkan, kepanitiaan diisi banyak tokoh dan figur yang ikut dalam kepengurusan sehingga akan memunculkan banyak ide dan pendapat sehingga seluruh perbedaan itu pun harus dikelola dengan baik untuk suksesnya pelaksanaan Natal itu sendiri.
“Di Thailand, itu umat Kristen tidak banyak tapi suasana saat Natal penuh sukacita. Kita juga pernah jalan ke negara Qatar yang mayoritas muslim. Namun di negara itu saya lihat ada pohon Natal yang termasuk paling tinggi di dunia. Nanti pun, ada terang dan sukacita yang dipancarkan dari daerah kecil di Siborong-borong ke seluruh umat Kristiani di Sumatera Utara,” katanya.
MD Wakkary secara khusus memberi apresiasi kepada panitia yang sukses melaksanakan Natal perdana umat Kristiani Sumut tahun 2007 lalu di Stadion Teladan Medan yang dinilainya cukup sukses membangun semangat persatuan dalam keberagaman umat Kristiani. “Mudah-mudahan panitia Natal 2008 diberikan roh sukacita dan kebenaran agar Natal sukses membawa kabar baik dan sukacita kepada seluruh umat Kristiani di Sumut dan Indonesia,” katanya.
Siap Mengemban Tugas
Ketua Umum Panitia Natal Ir GM Chandra Panggabean mengatakan, amanat yang disampaikan kepada panitia untuk memfasilitasi perayaan Natal umat Kristiani tahun 2008 kali ini juga merupakan tanggungjawab yang harus diemban panitia dengan sukacita dan kerelaan hati. Unsur panitia katanya diupayakan melibatkan seluruh unsur masyarakat Kristiani dari berbagai profesi, parpol, aparatur hingga para pendeta mewakili denominasi. Sehingga kepanitiaan benar-benar tidak ada tendensi kepentingan apapun selain memfasilitasi perayaan Natal masyarakat Sumut yang sekaligus bisa membangun kebersamaan dan persaudaraan tanpa memandang perbedaan.
FKKGSU katanya memilih tempat untuk perayaan Natal 2008 ini di Siborong-borong sesuai ide awal pelaksanaan perayaan Natal umat Kristiani dilaksanakan di lokasi yang berbeda secara bergiliran.
Pelantikan itu dihadiri antara lain dihadiri kalangan umat Kristiani dari berbagai unsur, profesi, partai politik, lintas etnis hingga kalangan wanita gereja di Sumut antara lain Ketua PGPI Sumut Pdt Paul F Wakkary, Dr Binsar Situmorang, MSi, Drs Gandhi Tambunan, Jhon Eron Lumbangaol, Ir Hasudungan Butar-butar, Tiandi Lukman, NP Manurung, Drs Monang Simorangkir, Ir Walsen Napitupulu, Binsar M Simanjuntak, Pdt P Silaban, Ronald Naibaho, Gelmok Samosir, Jumongkas Hutagaol, Ny GM Chandra Rooslynda br Marpaung, Ny Nelson Matondang Ria br Hutabarat, Sumi Hartati, Bukit Tambunan, PN Manurung, Jansen Hutagalung, WL Sihombing, Rusdi, Merlyn Simanjuntak, St Drs M Hutagaol, Japansen Sinaga, Pdt Budi S, M Sianturi, Horas Pasaribu, Andreas Soenarjojo, SM Simarmata, M Sianturi, J Siburian, Effendi Manullang, Pdt NP Sitorus,MA, Rico Naibaho, Dr Simon Harianja, Juhal Siahaan, Pdt Rulhana T, Osberth Sinaga, Ny Nelly, Lambok Siahaan, KCT Siantui, Pt Prof Datumira Simanjuntak,SH, Lecy Tobing, Joan Berlin Damanik, Drs Gregorius Marbun, Pdt DL Simatupang, Wati Simamora, Sahala B Sitompul, Ir W Pane,MSc, Maju Rajagukguk, Ny Luciana Wakkary, JA Ferdinandus, Pdt Sahat Hutasoit dan P Simbolon dan banyak lainnya.(M-17/d)


Harian SIB

Jumat, 28 November 2008

PGI Wilayah Sumut Tolak Pengesahan UU Pornografi

Medan (SIB)
Persekutuan Gereja-gereja Indonesia Wilayah Sumut tolak pengesahan Undang-undang Pornografi dan harus dipikir ulang. Hal itu disampaikan Ketua PGI Wilayah Sumut Pdt WTP Simarmata MA usai berkotbah pada Puncak Kebangunan Iman Paduan Suara Solideo II, Minggu (12/10) di HKBP Bethesda Resort Medan Sunggal Jalan Sei Asahan Medan.
“Pengesahan Undang-undang Pornografi harus dipikir ulang oleh yang berwewenang (DPR dan Pemerintah) dan harus menerima pokok-pokok pikiran dari lembaga-lembaga swadaya masyarakat, gereja-gereja maupun semua institusi lainnya,” ujarnya.
Menurutnya sesuatu yang tidak mungkin, pemerintah sampai mengatur secara teknis mengenai gambar atau buku yang dibaca oleh masyarakat. Kalau itu disahkan maka itu akan mengebiri kebebasan dan kalau dipaksakan akan mengurangi kebebasan berpikir dan berkarya dari kemanusiaan yang sesungguhnya dibawa lahir sesuai ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kalau ada yang mau dijaga karena soal moral dan lain-lain, disalahgunakan dan lain-lain maka yang terpenting dilakukan adalah pendidikan moral, budi pekerti, di sekolah-sekolah, lingkungan dan keluarga.
Mengkonsumsi pornografi tidak mungkin dilarang karena melalui situs internet sudah sangat merajalela dan anak-anak remaja pemuda dan orang tua secara bebas dapat mengaksesnya. Jadi kalau di sini dilarang tapi internet terbuka maka itu juga sesuatu yang tidak pas. Kita juga harus melihat perkembangan meluasnya pornografi harus diselidiki sumbernya, tidak mungkin anak-anak atau remaja yang mengedarkan foto-foto kalau tidak ada yang membeking.
Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri yang baru dilantik beberapa waktu lalu secara tegas menyampaikan komitmen Polri untuk melawan judi, illegal logging, dan PGI berharap Kapolri juga menjadikan beking dari beredarnya foto-foto pornografi sebagai sasaran utama.
WTP Simarmata yang didampingi Pdt S Pasaribu saat melakukan konferensi pers itu menyampaikan bahwa membangun moral bukan dengan menerbitkan Undang-undang Pornografi tapi dengan melakukan pendidikan budi pekerti dan moral.
PGI Sumut berpendapat bahwa UU Pornografi belum waktunya disahkan dan masih ada waktu memikirkannya, Kedua pemerintah harus memikirkan prioritas utama yaitu melawan kemiskinan dan membangun kerukunan atas kemajemukan yang ada.
PGI mengarahkan agar pemerintah dan DPR fokus untuk melawan kemiskinan dan mempertahankan kerukunan.
PGI akan melakukan pertemuan dengan pimpinan-pimpinan gereja untuk melakukan sosialisasi sehingga memiliki pemahaman yang sama dan pemahaman itu disampaikan kepada masyarakat.The Christian Conference of Asia (Dewan Gereja Asia) telah menugaskan Ketua PGI Wilayah Sumut untuk mengundang pimpinan gereja dan anggota dewan gereja untuk melakukan evaluasi terhadap kehadiran gereja-gereja Asia dan melihat urgensi dari Undang-undang Pornografi. Apa pentingnya UU Pornografi, apakah akan berdampak pada kemakmuran rakyat atau ekonomi rakyat lebih baik dan apa yang didapat rakyat kalau UU Pornografi disahkan adalah sesuatu yang sangat penting. Kegiatan yang akan digelar PGI Wilayah Sumut adalah untuk memperbaiki ekonomi, membangun kemajemukan sebagai pemberian Tuhan kepada kita sebagai bagian dari penciptaan dan martabat kemanusiaan kita. (M15/d)