Selasa, 15 April 2008

DIES NATALIS STT HKBP XXX

SEKJEN HKBP Pdt. WTP SIMARMATA, MA

AMBIL BAGIAN DALAM PERAYAAN DIES NATALIS STT HKBP XXX




Pada tanggal 12 April 2008, Sekjen HKBP Pdt. WTP Simarmata, MA membuka secara resmi acara perayaan Dies Natalis STT HKBP XXX di Jalan Sangnawaluh 6 Pematangsiantar. Acara ini dirangkum dalam tiga bagian yaitu Ibadah pembukaan, seminar dan malam nada bersama para alumni.


Pada perayaan Dies Natalis STT HKBP XXX ini dihadiri oleh banyak pendeta antara lain Kepala Departemen Diakonia Pdt. Nelson F. Siregar, STh, praeses Silindung Pdt. Welman P. Tampubolon, STh, praeses Sumatera Timur Pdt. Dr. Plasthon Simanjuntak, praese Tanah Alas Pdt. Marolop P. Sinaga, MTh, praeses Humbang Pdt. Rahman T. Munthe, MTh, praeses Jakarta-2 Pdt. Armada Sitorus, MTh, praeses Tebing Tinggi Deli Pdt. Victor Sihotang, STh, dan banyak lagi.

.
.
.

Pdt. WTP Simarmata, MA memandu ceramah
dari Ev. John Bidel Pasaribu, PhD

.

Dalam kata sambutannya, Sekjen HKBP Pdt. WTP Simarmata, MA mengungkapkan bahwa STT HKBP harus tetap menjaga mutu dari lulusannya, untuk mendukung itu maka peranan dan perhatian para alumni sangat berpengaruh untuk kemajuan almamaternya.

.

Tambah lagi, Sekjen HKBP mengatakan “untuk terjun ke masyarakat, lulusan STT HKBP hendaknya memperlengkap diri dengan disiplin ilmu yang lain dalam mengelolah gereja kelak seperti akuntansi, teknologi, hukum, pertanian, peternakan dan lain sebagainya. Hal itu telah diterapkan di Filipina dan Korea sehingga lulusan mereka telah matang dalam melayani.”

Seminar yang digelar dalam perayaan tersebut mengangkat pokok-pokok penting dalam peningkatan mutu dan kualitas STT HKBP, yaitu, STT HKBP Menghadapi Strategis yang berubah oleh M.S. Siahaan, SE, MM, M.Min, Pendidikan dan Pelatihan Menghadapi Globalisasi Dunia oleh Capt. Drs. Parlindungan Siahaan, MM, kedua pembicara ini dipandu oleh Pdt. Dr. Ir. Fridz P. Sihombing, Revitalisasi dan Efesiensi STT HKBP oleh Ev. John Bidel Pasaribu, PhD dengan moderator Pdt. WTP Simarmata, MA.

Pada kesempatan itu juga, Sekjen HKBP, Pdt. WTP Simarmata, MA menjadi perantara dalam penyerahan penghargaan Muller-Kruger Awards kepada Pdt. Dr. Ir. Fridz Pardamean Sihombing yang disampaikan oleh Eyangka Desilva yang mewakili Muller-Kruger Fondation. Kegiatan ini berjalan dengan baik yang dihadiri oleh 200 orang peserta.


MP

Pesta Pembangunan HKBP Ebenezer

Sekjen HKBP, Pdt. WTP Simarmata, MA
dalam Pesta Pembangunan HKBP Ebenezer dan Seminar
Distrik XXVI Labuhan Batu


Pada tanggal 13 April 2008, Sekjen HKBP Pdt. WTP Simarmata, MA memimpin ibadah dan memeriahkan Pesta Pembangunan di Gereja HKBP Ressort Ebenezer Distrik XXVI Labuhan Batu. Jemaat yang telah menantikan kehadiran Sekjen HKBP menyambut dengan hangatnya. Gereja yang masih sederhana itu dipadati oleh 300 orang pada saat mendengarkan khotbah Sekjen HKBP. Sukacita meliputi ibadah sebab yang melayani mimbar adalah para pendeta dimana liturgis dibawakan oleh Praeses Labuhan Batu Pdt. STP Siahaan, pembacaan tingting dibawakan oleh Pendeta Ressort Ebenezer Pdt. T. Limbong dan yang berkhotbah adalah Sekjen HKBP Pdt. WTP Simarmata.

Firman Tuhan mengajak setiap jemaat untuk tetap bersukacita di dalam segala situasi yang tidak menentu seperti saat ini. Zefanya 3: 14-20 merupakan janji Tuhan yang menjamin kesejahteraan bagi umatNya pada masa penderitaan. Jemaat disadarkan agar lebih mempercayai janji-janji Tuhan dalam firmanNya. FirmanNya tidak pernah berubah, apapun yang difirmankanNya pasti terjadi. Oleh karena itu, firman Tuhan menyapa setiap umatNya disegala masa baik masa lalu, masa kini maupun masa depan untuk menikmati janjiNya.

Partisipasi jemaat dalam kesuksesan Pesta Pembangunan Gereja HKBP Ebenezer sangatlah besar sebab semua aktif untuk ambil bagian dalam pekerjaan baik dalam melayani domestik, penginapan para tamu maupun menyumbangkan dana. Pesta ini dihadiri bukan saja jemaat lokal namun jemaat gereja tetanggapun ikut ambil bagian di dalamnya seperti HKI, GKPI, Pentakosta dll. Di tengah-tengah acara ini juga diadakan pelantikan pengurus harian PGI Daerah Labuhan Batu yang dilantik secara langsung oleh Ketua PGI Wilayah SUMUT Pdt. WTP Simarmata, MA.

Kebersamaan jemaat dengan Sekjen HKBP bukan saja berhenti pada kegiatan formal gerejawi namun dilanjutkan dengan sharing, berbagi pengalaman, masalah dan kendala yang dihadapi mereka selama ini melalui media seminar yang dilaksanakan pada tanggal 14 April 2008 di HKBP Ebenezer. Sekjen HKBP menyatakan bahwa tantangan pelayanan dipengaruhi oleh Sikap konservatif gereja, gereja sibuk memperkuat diri sebagai lembaga dan pengaruh globalisasi. Oleh karena itu, sikap yang inklusif sangat menentukan dalam gerak langkah gereja di masa depan serta media-media globalisasi harus dikuasai oleh semua pelayan.

Di saat kehadiran Sekjen HKBP inilah merupakan kesempatan besar jemaat untuk minta didoakan dalam menghadapi pergumulan mereka. Doa tersebut dilakukan secara bersama-sama bahkan ada yang didoakan secara pribadi. Salah satu jemaat HKBP Ebenezer mengaku bahwa semua jemaat dipuaskan oleh lawatan Tuhan melalui kehadiran Pdt. WTP Simarmata, MA. Pendeta yang kharismatis seperti inilah yang dinantikan oleh jemaat di HKBP. Banyak hal telah diterima oleh jemaat HKBP Ebenezer dengan kehadiran Sekjen HKBP bahkan diakhir pertemuan tersebut Sekjen HKBP membagikan banyak buku untuk menambah wawasan pelayan dan jemaat dalam melihat peluang untuk transformasi jaman.

MP

Kamis, 10 April 2008

Kata Sambutan Sekjen HKBP Pada Rapat Pendeta Se-Distrik II Silindung

Parapat, Distrik II Silindung mengadakan rapat Pendeta HKBP se-distrik Silindung yang dilaksanakan pada tanggal 7-9 April 2008 di Mess HKBP Tornauli, Parapat dengan tema �Beritakanlah Injil Kepada Segala Mahkluk!� (Markus 16:15b). Rapat ini dibuka secara resmi oleh Ephorus HKBP, Pdt. Dr. B. Napitpulu dan ditutup oleh Ketua Rapat Pendeta, Pdt. Dr. J. Sirait. Pada tanggal 9 April 2008 tepatnya pada saat sebelum dilaksanakan Rapat Pleno, panitia memberikan kesempatan kepada Sekjen HKBP, Pdt. WTP Simarmata, MA untuk memberikan kata sambutannya atas berjalannya Rapat Pendeta HKBP Distrik II Silindung. Berikut ini adalah rekaman singkat mengenai kata sambutan dari Sekjen HKBP, Pdt. WTP Simarmata, MA.

sekjen.jpg

Sekjen HKBP, Pdt. WTP Simarmata, MA saat memberikan kata sambutan kepada peserta Rapat Pendeta.

Selamat Marrapot ma di hita!! Memang pada tahun ini kita sedang mempersiapkan Jubilium 150 Tahun HKBP yang disongsong dengan tahun Koinonia, Marturia dan tahun depan Diakonia. Sekedar mengingat kebelakang, Universitas Nommensen beserta sarana dan prasarananya di kompleks itu merupakan bagian dari peringatan ulang tahun HKBP, tugu peringatan di depan rumah dinas Sekjen HKBP merupakan tugu peringatan ulang tahun HKBP ke-100, serta buah dari ulang tahun HKBP ke-125 adalah gedung kantor pusat yang di atas dan Auditoriumnya. Jadi artinya setiap ada peringatan selalu ada tugu peringatan. Jadi mungkin untuk Jubilium ke-150 tahun kitalah yang memikirkan generasi yang sedang melayani saat ini di samping menjawab HKBP yang bagaimana kelak yang merayakan Jubilium ke-150. Pada saat ini, karena kita melangkah pada tahun Marturia maka bukan lagi kita menonjolkan monumental fisical tapi menatap medan pelayanan di HKBP kelak terutama di wilayah yang tradisional/pedesaan/petani yang dikategorikan miskin bahkan yang tidak dapat mambalanjoi dirinya sendiri. Apabila mereka tidak dapat mambalanjoi dirinya sendiri maka bagaimana mereka dapat mambalanjoi pelayan, kalau mereka tidak dapat mambalanjoi para pelayan maka bagaimana mereka bisa produktif dalam melayani, bagaimana mereka dapat membenahi segala sesuatu yang penting bagi hidupnya termasuk kesejahteraan, kesehatan.

Nommensen menerapkan pelayanan yang holistik dengan 4 bidang yaitu 25 % melayani di gereja (mendirikan gereja), 25% melayani di bidang pendidikan, 25% melayani di bidang kesehatan (mendirikan balai pengobatan), 25% pemberdayaan ekonomi. Tapi pada masa kini, banyak gereja hanya berfokus pada pelayanan di gereja sehingga jati diri kita yang sebenarnya hanya melayani 25%.

Dalam menyongsong tahun Marturia guna membangun kerajaan Allah maka diperlukan pemahaman teologinya, gereja bukan untuk membaptis, bukan mengkristenkan orang tetapi untuk membangun kerajaan Allah. Dalam hal membangun kerajaan Allah, orang-orang yang bersekutu di dalamnya mau dibaptis itu karena pertobatan oleh Roh Kudus. Inilah satu konsep teologi yang harus dianut dalam rangka hadir di tengah-tengah dunia yang sangat majemuk.

Perlu mengkaji ulang pemahaman pekabaran Injil karena yang kita pahami masih tradisional seperti penginjilan ke pulau Rupat, Mentawai dan orang-orang terbelakang. Tetapi sesungguhnya ada pemahaman baru yang disebut dengan era baru penginjilan yang bukan saja di daerah terpencil tapi juga harus menyentuh korban HIV/AIDS, jender, anak jalanan, aron di Sidikalang, kemiskinan, penjualan perempuan dan lain-lain.

Firman Tuhanmenunjukkan tentang oikumene yaitu pertama adalah oikos-monos (satu rumah) yaitu bumi ini adalah satu rumah untuk dihuni oleh umat manusia, yang kedua adalah oikos-nomos (ekonomi) yaitu bumi ini adalah sesuatu yang bisa menghasilkan kepada manusia. Yang ketiga adalah oikos-logos yaitu bumi ini harus dirawat, dijaga, dipetanggungjawabkan dan diwariskan kepada generasi-generasi yang akan datang. Inilah yang dikembangkan oleh Dewan Gereja se-Dunia yang membawa kita pada pemahaman Theo-Eko-Geo Oikumene. Theo Oikumene merupakan keyakinan bahwa Tuhan menciptakan dan sikap menghargai Tuhan yang menciptakan langit dan merawat bumi. Eko Oikumene yaitu menghargai bumi dengan merawat ekosistem dan merawat ciptaan Tuhan seperti tumbuhan dan lain sebagainya. Geo Oikumene (cth. geografi) yaitu penghargaan terhadap perbedaan (seperti suku, budaya, dll). Dengan pemahaman ini maka pendeta harus menjadi pionir untuk menunjukkan sikap oikumenis tersebut.

sekjen2.jpg

Sekjen HKBP menyerahkan buku kepada Praeses Distrik II Silindung, Pdt. Welman Tampubolon, S.Th